Jumat, 15 April 2011

Biarkan Tuhan Yang Bekerja

Aku ambil ini dari tweet2 Ev. Indri Gautama. Semoga memberkati.


Alkitab berkata bahwa sepanjang kita hidup, mustahil kita tidak akan alami offenses: hal2 yang membuat kita marah, sakit hati/ tersinggung.

Sebaik-baiknya kita hidup, tetap bisa mengalami perlakuan buruk/ tidak adil, yang membuat kita marah, kesal, frustrasi, kepahitan & dendam.

Tetapi kenyataannya, kita tidak bisa mengharapkan dunia ini selalu adil.
Pembenaran diri (self-righteousness) & perasaan sah bahwa kita berhak marah adalah hal yg menjadi kekuatan dibalik dorongan kita untuk murka. Kita merasa bahwa apa yg telah dilakukan itu begitu tidak adil, demikian serius & salahnya sehingga kita memang berhak & patut untuk marah.

Tapi kabar gembiranya, kita bisa hidup bebas dari kepahitan dan keinginan untuk membalas dendam sejahat apapun musuh kita.

Kuncinya adalah dengan memperjuangkan iman di dalam pertandingan yang baik untuk janji-janji Allah digenapi di masa depan kita.

Dengan memiliki iman di dalam kasih karunia Tuhan di masa depan, kita percaya dan yakin bahwa janji-janji-Nya akan menjadi kenyataan.
Oleh karena itu, iman di dalam kasih karunia Tuhan di masa depan sama juga dengan iman di dalam keadilan Tuhan bagi kita di masa depan.

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah...– Roma 12:19
...sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. – Roma 12:19

Ini adalah janji Tuhan untuk keadilan dan pembalasan-Nya bagi kita. Kita tidak perlu menuntut pembalasan terhadap musuh kita karena pembalasan adalah hak Tuhan, merupakan milik-Nya. Beri ruang untuk Allah menumpahkan murka-Nya. Kalau kita turun tangan sendiri, kita merampas apa yang merupakan bagian Tuhan dan menutup ruangan bagi Tuhan bekerja.


Taken from : Ev. Indri Gautama's tweet


It's me,
Kitajima

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: